Social Icons

Twitter RSS LinkedIn Facebook

Jumat, 24 Januari 2014

pidato

KEDISIPLINAN 
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Yang terhormat K.H. Abd. Hamid Mannan selaku Pengasuh PP. Sabilul Ihsan
Yang terhormat Seluruh Majlis keluarga PP. Sabilul Ihsan
Segenap Pengurus PP. Sabilul Ihsan yang kami mulyakan
Teman-teman santriwan dan santriwati yang kami cinta sayangi
Pertama-tama, yang paling utama dan yang harus di utamakan, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Biqoulina  الحمد لله رب العالمين, Yang telah memberikan kita banyak nikmat, yang kita tidak akan pernah mampu untuk menghitug banyaknya, seperti yang telah Allah sebutkan dalam Al-qur’an, salah satunya adalah nikmat iman dan islam serta nikmat sehat, sehingga kita dapat bertatap muka, bermuajjahah dalam kesempatan yang InsyaAllah penuh barokah ini, Amin.,
Kedua kalinya, Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Manusia yang paling baik akhlaknya, paling indah tutur katanya, paling santun pekertinya, Nabi akhiruzzaman, Nabi yang paling mulia, Baginda Rasulullah محد SAW. Biqoulina اللهم صل على سيدنا محمد , Semoga kita yang berada dalam majlis ini termasuk kedalam umatnya yang akan tercatat dalam tinta emas orang-orang yang akan menerima Syafaat Beliau besok di yaumil akhir, Amin Ya Robbal A’lamin.
Rekan rekan santri yang saya hormati, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mengulas tentang kedisiplian santri.
Sadar akan hakikatnya, setiap manusia di muka bumi ini selalu berbuat untuk hal yang lebih baik. Untuk mengubah prilaku menuju ke hal yang lebih baik itu tidaklah semudah yang kita bayangkan. Perubahan itu melalui perjalanan yang panjang, berjenjang, dan berkesinambungan. Satu-satunya jalur yang dapat ditempuh yakni dengan pendidikan.
Santri adalah orang yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangannya harus melalui proses belajar. Termasuk di dalamnya belajar mengenal diri, belajar mengenal orang lain, dan belajar mengenal lingkungan sekitarnya. Ini dilakukan agar santri dapat mengetahui dan menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan diri.
Sifat pengendalian diri harus ditumbuhkembangkan pada diri santri. Pengendalian diri di sini dimaksudkan adalah suatu kondisi di mana seseorang dalam perbuatannya selalu dapat menguasai diri sehingga tetap mengontrol dirinya dari berbagai keinginan yang terlalu meluap-luap dan berlebih-lebihan. Berarti dalam sifat pengendalian diri tersebut terkandung keteraturan hidup dan kepatuhan akan segala peraturan. Dengan kata lain, perbuatan santri selalu berada dalam koridor disiplin dan tata tertib Pesantren. Bila demikian, akan tumbuh rasa kedisiplinan santri untuk selalu mengikuti tiap-tiap peraturan yang berlaku di Pesantren. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di Pesantren merupakan suatu kewajiban bagi setiap santri.
Hadirin sekalian yang saya hormati, Masalah kedisiplinan santri menjadi sangat berarti bagi kemajuan Pesantren. Di Pesantren yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, pada Pesantren yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah dianggap barang biasa dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga berbagai jenis pelanggaran terhadap disiplin dan tata tertib Pesantren tersebut perlu dicegah dan ditangkal.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan apa yang disampaikan ini bisa memberi bermanfaat bagi kita semua. Amin Amin ya Rabbal alamin. Terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Akhirul kalam, Billaahi taufiq walhidayah.

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar