KEDISIPLINAN
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Yang
terhormat K.H. Abd. Hamid Mannan selaku Pengasuh PP. Sabilul Ihsan
Yang
terhormat Seluruh Majlis keluarga PP. Sabilul Ihsan
Segenap
Pengurus PP. Sabilul Ihsan yang kami mulyakan
Teman-teman
santriwan dan santriwati yang kami cinta sayangi
Pertama-tama, yang
paling utama dan yang harus di utamakan, marilah kita panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Biqoulina الحمد لله رب العالمين, Yang telah memberikan
kita banyak nikmat, yang kita tidak akan pernah mampu untuk menghitug
banyaknya, seperti yang telah Allah sebutkan dalam Al-qur’an, salah satunya
adalah nikmat iman dan islam serta nikmat sehat, sehingga kita dapat bertatap
muka, bermuajjahah dalam kesempatan yang InsyaAllah penuh barokah ini, Amin.,
Kedua kalinya, Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Manusia yang paling baik
akhlaknya, paling indah tutur katanya, paling santun pekertinya, Nabi
akhiruzzaman, Nabi yang paling mulia, Baginda Rasulullah محد SAW. Biqoulina اللهم صل على سيدنا محمد , Semoga kita yang berada dalam majlis ini termasuk
kedalam umatnya yang akan tercatat dalam tinta emas orang-orang yang akan
menerima Syafaat Beliau besok di yaumil akhir, Amin Ya Robbal A’lamin.
Rekan rekan santri yang saya hormati, pada kesempatan
kali ini saya akan mencoba mengulas tentang kedisiplian santri.
Sadar akan hakikatnya, setiap manusia di muka bumi ini
selalu berbuat untuk hal yang lebih baik. Untuk mengubah prilaku menuju ke hal
yang lebih baik itu tidaklah semudah yang kita bayangkan. Perubahan itu melalui
perjalanan yang panjang, berjenjang, dan berkesinambungan. Satu-satunya jalur
yang dapat ditempuh yakni dengan pendidikan.
Santri adalah orang yang terlibat langsung dalam dunia
pendidikan. Dalam perkembangannya harus melalui proses belajar. Termasuk di
dalamnya belajar mengenal diri, belajar mengenal orang lain, dan belajar
mengenal lingkungan sekitarnya. Ini dilakukan agar santri dapat mengetahui dan
menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan
diri.
Sifat pengendalian diri harus ditumbuhkembangkan pada
diri santri. Pengendalian diri di sini dimaksudkan adalah suatu kondisi di mana
seseorang dalam perbuatannya selalu dapat menguasai diri sehingga tetap
mengontrol dirinya dari berbagai keinginan yang terlalu meluap-luap dan
berlebih-lebihan. Berarti dalam sifat pengendalian diri tersebut terkandung
keteraturan hidup dan kepatuhan akan segala peraturan. Dengan kata lain,
perbuatan santri selalu berada dalam koridor disiplin dan tata tertib Pesantren.
Bila demikian, akan tumbuh rasa kedisiplinan santri untuk selalu mengikuti
tiap-tiap peraturan yang berlaku di Pesantren. Mematuhi semua peraturan yang
berlaku di Pesantren merupakan suatu kewajiban bagi setiap santri.
Hadirin sekalian yang saya hormati, Masalah kedisiplinan santri
menjadi sangat berarti bagi kemajuan Pesantren. Di Pesantren yang tertib akan
selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, pada Pesantren
yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang
terjadi sudah dianggap barang biasa dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian
tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk
mengubahnya, sehingga berbagai jenis pelanggaran terhadap disiplin dan tata tertib
Pesantren tersebut perlu dicegah dan ditangkal.
Demikian yang dapat saya sampaikan,
mudah-mudahan apa yang disampaikan ini bisa memberi bermanfaat bagi kita semua.
Amin Amin ya Rabbal alamin. Terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila
ada kata-kata yang kurang berkenan.
Akhirul kalam, Billaahi taufiq walhidayah.
و السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته